BENARKAH KITA SUDAH MAHASISWA ?
Organisasi
kampus yang notabene sebagai pendukung
skil (ketrampilan) mahasiswa, baik itu dari segi aspek
sikap,pengetahuan, ketrampilan.
Secara sadar atau tidak sadar kita selama
mengikuti proses perkuliahan hanya dicekoki
dengan teori-teori dan konsep saja, padahal tidak dapat dipungkiri
perkembangan zaman yang seperti sekarang ini menuntut kita untuk menjadi
seseorang yang cerdas,cermat dan tangkas. Tidak hanya cerdas dalam
hal menguasai teori-teori yang sudah diberikan pada proses perkuliahan didalam
kelas, namun dizaman yang katanya orang sekarang, isu MEA sedang menggeliat
bagaikan bola panas yang siap menggilas orang-orang tradisonalis, menuntut kita
mempunyai sisi kecermatan yang tinggi yaitu memiliki ketajaman berpikir yang
tinggi, mampu membaca situasi dan kondisi diberbagai lingkungan dan berbagai
sektor, baik disektor ekonomi,pendidikan,sosial,budaya, agama.
Selain itu tangkas itulah salah satu
ketrampilan yang seharusnya manusia khususnya Mahasiswa miliki dizaman sekarang
ini, tidak hanya cerdas,dan cermat saja namun harus tangkas (gesit,gerak cepat)
karena secara tidak sadar setiap waktu akan ada proses Discovery, Invention,
dan Inovasi , dimana Discovery akan selalu ada penemuan
unsur- unsur kebudayaan baru baik berupa suatu alat baru maupun ide baru
karena kesadaran dari perorangan akan
adanya kekurangan dalam kebudayaan, kemudian timbulah Invention yaitu Discovery
yang sudah diakui oleh masyarakat dan akan berpengaruh besar terhadap
perkembangan masyarakat , yang akan
mengakibatkan perubahan dalam bidang lain, baik dari segi
politik,agama,penddikan,kesenian,istiadat, dan sebagainya dan akan memunculkan inovasi
dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal pengaturan tenaga kerja
dan penggunaan teknologi yang akan menyebabkan adanya sistem produksi dan
produk-produk baru.
Dengan keadaan yang seperti itu, akankah
mahasiswa sekarang hanya berkutat dengan
buku didalam ruangan kelas saja, tanpa membuka jendela kanan-kirinya yang bisa
membawa pikiran mereka ke alam bebas, dan memikirkan ide untuk meaktualisasikan
teori dan konsep yang sudah mereka dapatkan didalam kelas? Dan melipat kerja otak mereka dengan tidur dikasur
yang empuk selepas mereka kuliah, lantas buat apa teori agen of cange diberikan
di pundak mahasiswa, jika keadaan
faktanya saja mahasiswa sekarang aktivitasnya tak ubahnya anak sekolah yang
memakai seragam sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh sekolahnya ?
Hallo !! Mana gelarmu sebagai agen of
change ? atau kau ingin meminta gelarmu diganti sebagai agen of state ?
mirisnya melihat mahasiwa yang terlalu perhatian sama bantal dan kasurnya,
terlalu perhatian sama hanphone dan gadjetnya. Sadarkah kalian ini sudah
Mahasiswa ? yang menggenggam aspirasi
kaum bawah, akan kau bawa kemana aspirasi yang ada digenggaman kalian itu ?
akan kau lempar ke tong sampah ataukah akan kau lempar ke telinga para pejabat tinggi.
Bagi kau
mahasiswa yang dikampus hanya membawa buku dan berharap dapat ilmu untuk
menambah kadar keilmuanmu saja, dimanakah semangat agen of change mu? padahal kita sebagai
umat muslim diajarkan agar menempatka ilmu dan amal secara beriringan,agar kita
berusaha mengamalkan ilmu kita tidak hanya untuk diri kita tapi untuk
lingkungan kita.
Sedikit mengutip pernyataan Dalam pandangan Khalil al-Musawi dalam buku Bagaimana
Menjadi Orang Bijaksana, “ sesungguhnya
ilmu dan amal saling beriringan. Barangsiapa berilmu maka dia
harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah maupun
ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan. Amal
merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi tidak beramal
maka seperti pohon yang tidak menghasilkan manfaat bagi penanamnya.”
Posting Komentar