PRODUKTIF, TIDAK HARUS “SIBUK” (PART 1 )
Tentu kita sering mendengar kata produktivitas dalam keseharian kita. Meski kita tidak bergelut didunia bisnis, kata ini sangat relevan juga untuk menyatakan hal yang membahas mengenai hasil. Iya, secara ringkas, produktivitas itu dapat diartikan sebagai output dari
suatu input, artinya sebarapa banyak kita akan mendapatkan hasil dari
apa yang kita investasikan. Bisa dimisalkan
jika kita mengalokasikan waktu 3 jam untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang
seharusnya selesai ditempuh dalam waktu 6 jam, maka secara teknis, kita sudah
bisa dikatakan menjadi lebih produktif. Namun perspektif ini sepertinya lebih
cocok digunakan untuk menyatakan suatu hasil produktivitas di sebuah pabrik,
artinya semakin cepat waktu tempuh dalam mengerjakan suatu produk, maka akan
semakin pabrik tersebut banyak menghasilkan barang.
Berbeda halnya dengan produktivitas seorang individu. Ada beberapa unsur
yang minimal harus dipunyai untuk menjadi lebih produktif. Yaitu Fokus,
Energi, dan Waktu. Mengapa demikian,
berikut ini penjelasannya, ketiga unsur tersebut seperti halnya dua sisi mata
uang, yang tidak bisa terpisahkan, karena ketiga unsur tersebut saling berkesinambungan,
jika salah satu unsur tidak mampu kita hadirkan dalam rangka mencapai produktivitas
tersebut, maka hal ini tentu akan berdampak
pada hasil yang akan kita peroleh.
Mengapa demikian, karena jika kita memiliki focus dan waktu, namun kita
kekurangan energi, kita tentu akan merasa lelah dan lesu untuk menyelesaikan
tugas. Begitu juga jika kita memiliki banyak energy dan waktu tetapi kita
kurang fokus, maka hal ini akan mempengaruhi konsentrasi, kita akan merasa
terus menerus terganggu, misalnya kita belum menyelesaikan satu tugas A, namun
kita sudah beranjak ke tugas B, hal ini akan membuat hasil dari tugas tersebut
tidak bisa kita selesaikan dengan baik. Jika kita memiliki energy dan focus,
namun tidak mempunyai waktu, maka kita untuk menjadi produktif akan sangat
sulit tercapai. Maka dari itu, produktivitas dapat dicapai melalui ke tiga
unsur tersebut dengan porsinya masing-masing.
Penjelasakan diatas, akan membantu menggiring pikiran kita dan mempermudah
kita dalam memahami diri kita sendiri, mengapa kita tidak produktif pada
saat-saat tertentu, dengan begitu kita bisa menganalisa diri kita sendiri, “saya
ini lesu, tidak focus, atau terburu-buru? “ dengan begitu kita bisa menentukan
langkah selanjutnya, bagian unsur yang mana yang harus kita maksimalkan,
energikah, focus ataukah waktu ?
Catatan kecil yang perlu kita fahami dan perlu sekali kita sadari,
berdasarkan kasus dibawah ini :
“jika kita membayangkan orang-orang yang sedang asyik main game, coba
kita analisa dengan ke tiga unsur tadi, tentu mereka memiliki focus, energy dan
jelas mereka mempunyai waktu. Namun coba kita pikirkan, apa yang mereka lakukan
itu apakah bisa dikatakan produktif? Tidak
juga. Jadi disini perlu kita garis bawahi lagi, bahwa ketiga unsur yang bisa
menjadikan kita produktif, haruslah mempunyai manfaat, dan itu bukan pengejaran
tanpa tujuan.
Jadi Produktivitas = Fokus x Energi x Waktu (Untuk tujuan yang
bermanfaat).
Berdasarkan definisi diatas. Bisa digambarkan bahwa produktivitas itu
adalah tentang mmbuat pilihan yang cerdas (secara terus-menerus) dengan energi,
focus, dan waktu anda untuk memaksimalkan potensi anda serta meraih hasil yang
bermanfaat.”
Tulisan ini
adalah dari kutipan buku “Muslim Produktif : Ketika keimanan menyatu dengan produktivitas“
karya Mohammed Faris.
Tulisan ini saya
kutip kembali, hanya sebagai bentuk tanggung jawab kecil saya dalam rangka
menyampaikan ilmu, tidak lain hanya ingin membuat tulisan ini bemanfaat bagi
semua orang, yang mungkin belum sempat bisa membaca atau memiliki buku
tersebut. Semoga bermanfaat..
1 komentar