PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKIS PADA MASA BAYI DAN KANAK-KANAK AWAL
A.
Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan,dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif,melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada
segi material,melainkan pada segi fungsional.
Menurut yusuf syamsu,perkembangan adalah perubahan-perubahan yang
dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya
ataukematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis,progesif dan
berkesinambungan,baik yang menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah).
Adapun menurut oemar
hamalik,perkembangan merujuk kepada perubahan yang progresif dalam organisme
bukan saja perubahan dalam segi fisik (jasmaniah) melainkan dalam segi
fungsi,misalnya kekuatan dan koordinasi.
Dengan demikian
perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif daripada
fungsi-fungsi.dikatakan sebagai perubahan fungsi-fungsi karena perubahan ini
disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya
fungsi itu.[1]
B.
Pengertian Perkembangan Masa Bayi
Masa bayi adalah periode perkembangan yang terus terjadi dari lahir
sampai sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa bayi merupakan waktu
ketergantungan yang ekstrim terhadap orang dewasa. Banyak aktifitas psikologis
baru dimulai seperti kemampuan berbicara,mengatur indera-indera dan tindakan
fisik,berfikir dengan simbol,dan meniru dan belajar dari orang tua.[2]
C.
Perkembangan Fisik Pada Masa Bayi
Anak pada tahun
pertama kelahiran, pertumbuhan fisiknya berlangsung secara cepat. Sampai denagn
umur satu tahun anak-anak yang sehat dan cukup gizi mengalami kenaikan panjang
badan sebesar 50% dan berat badan hampir 200%. Sejak kelahiran sampai enam bulan
pertama laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan masa selanjutnya. Selama enam
bulan pertama, bayi dari kelompok dengan budaya dan tingkat sosial yang sama
tumbuh lebih seragam dalam hal panjang dan berat badan. Namun setelah enam
bulan, bayi dari keluarga berada tumbuh lebih cepat karena gizi yang lebih baik
dan standar kesehatan tinggi. Setelah memasuki tahun kedua, terjadi kelambatan
pertumbuhan, diikuti oleh kenaikan yang tetap
dan hampir linear dari tinggi dan berat sampai saat remaja.[3]
Perkembangan fisik (alat indra) bayi dapat dilihat dari beberapa
hal, yaitu:
1.
Perkembangan penglihatan
Pada
umumnya indera anak yang baru lahir, belum dapat menerima perangsang. Matanya
terbuka dan berkedip automatis dengan gerak refleksi, tapi sebenarnya belum
dapat menerima rangsang cahaya. Baru pada bulan ketujuh, si bayi dapat
mengikuti sesuatu yang didekat matanya, dengan memalingkan kepalanya.
2.
Perkembangan pendengaran
Hanya
dengan waktu kurang lebih 2 jam sesudah lahir, si bayi telah dapat mendengar.
Yaitu sejak cairan yang berasal dari lubang telinga, keluar. Ini dapat dilihat
bahwa ia telah dapat mereaksikan terhadap getaran suara, sekalipun reaksinya
itu belum mengandung arti tertentu. Kepekaan menerima rangsang suara,
rupa-rupanya yang paling cepat dimilikinya suara yang keras menimbulkan reaksi
jejut dan suara yang lembut diterima dengan reaksi yang tenang.
3.
Perkembangan perasa kulit
Kepekaan
menerima rangsang kulit, terdapat pada bilangan dan telapak kakinya. Anak lebih
peka terhadap rangsang dingin daripada rangsang panas. Yang sangat minta
perhatian yaitu perasa sakitnya. Dengan rangsang ujung jarum dimanapun, nampak
belum ada reaksi.
4.
Perkembangan pembau
Terhadap
rangsang bau lembut, anak mereaksi positif dan bau keras, anak mereaksi
negatif, dengan memalingkan kepalanya. Bila ia membau susu ibunya, ia mereaksi
dengan gerak mencari-cari dengan memaling-malingkan kepalanya.
5.
Perkembangan perasa lidah
Dalam
perkembangan perasa lidah, si bayi tidak jauh berbeda dengan keadaan orang
dewasa. Anak pada umumnya lebih senang rasa manis dari pada rasa asin, rasa
asam dan rasa pahit, kebanyakan ditolaknya.[4]
Perkembangan
fisik (motorik) bayi yang baru lahir dapat menunjukkan beberapa variasi
refleksi motorik yang kompleks. Beberapa diantaranya dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup. Bayi akan mengikuti cahaya yang bergerak dengan mata
mereka, mengisap puting susu yang dimasukkan ke dalam mulut, menengok pada
sentuahn ujung mulut, dan menggenggam barang yang diletakkan di telapak
tangannya, kemampuan untuk duduk, berdiri dan berjalan contoh pengaruh proses
kematangan terhadap perkembangan.setiap kecakapan terjadi secara berurutan
selama tahun ke2 dan ke3 yang pertama dalam hidupnya, sebagai akibat penggunaan
anggota badan anak dalam koordinasi dengan proses kematangan jaringan saraf
tertentu dan pertumbuhan tulang serta otot.
Adapun
beberapa perkembangan motorik anak bisa lihat dari beberapa hal, yaitu:
1.
Duduk
Walaupun
bayi yang baru lahir tidak dapat duduk tanpa dibantu, kemampuan ini berkembang
sejak dini. Bayi usia 4 bulan mampu duduk dengan dibantu selama satu menit, dan
pada usia 9 bulan kebanyakan bayi dapat duduk tanpa dibantu selama 10 menit
atau lebih.
2.
Merangkak dan merayap
Walaupun
ada perbedaan individual antara masa bayi ketika mulai merangkak dan merayap,
semua anak yang diperbolehkan bergerak di tanah cenderung mengikuti urutan yang
sama. Usia rata-rata untuk dapat merangkak (bergerak dengan peryt terletak pada
lantai) kurang lebih 9 bulan; merayap dengan tangan dan lutut terlihat sekitar
10 bulan. Seorang bayi dapat melewati satu atau lebih tahap-tahap dala
perkembangan, namun kebanyakan anak melalui sebagian besar tahap tersebut.
3.
Berdiri dan berjalan
Kemampuan
anak berjalan dibangun oleh suatu pencapaian hasil sebelumnya. Seperti dalam
berbagai aspek perkembangan, usia di mana hasil ini di capai meliputi batasan
yang luas. Usia median untuk mencaba berdiri sampai pada posisi tegak dan
berdiri sambil berpegangan pada perabot ialah antara 9-10 bulan. Rata-rata anak
berdiri sendiri pada usia 11 bulan, berjalan dengan dituntun satu tangan pada
usia 1 tahun, dan dapat berjalan sendiri, walaupun dengan kesulitan, pada
sekitar usia 13 bulan. Pada usia 18 bulan seorang anak dapat naik dan turun
tangga tanpa bantuan (dan biasanya tidak terjatuh) dan dapat menarik mainan sepanjang
lantai. Pada ulang tahun kedua, seorang anak dapat mengambil obyek lantai tanpa
terjatuh dan dapat berlari serta berjalan mundur.[5]
D.
Perkembangan Psikis Pada Masa Bayi
Adapun perkembangan psikis pada masa bayi adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan
Bicara
Bicara
merupakan sarana berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, minimal ada dua
ketrampilan yang perlu dikuasai; kemampuan menangkap ‘pesan’ dari orang lain
dan kemampuan menyampaikan ‘pesan’ kepada orang lain. Komunikasi ini
diungkapkan dalam berbagai macam bahasa: lisan, tertulis, bahasa isyarat
tangan, mimik, dsb. Tugas pertama dalam berkomunikasi adalah memahami maksud
orang lain dan menyampaikan maksud mereka dalam bentuk kata-kata sesuai dengan
tahap perkembangannya. Sampai dengan usia 18 bulan bayi masih membutuhkan
penguatan bahasa isyarat baik dengan tangan, mimik muka, serta gerak tubuh
untuk memahami komunikasi.
Tugas kedua dalam berkomunikasi adalah belajar berbicara. Karena belum mampu berbicara, bayi mengembangkan pola komunikasi dengan cara mereka sendiri yang disebut bentuk-bentuk prabicara (menangis, mengoceh, isyarat dan pengungkapan emosi). Jika bentuk komunikasi prabicara ternyata menjadi pengganti bicara dan ternyata memuaskan, maka motivasi bayi/anak kecil untuk belajar bicara menjadi menurun.
Tugas kedua dalam berkomunikasi adalah belajar berbicara. Karena belum mampu berbicara, bayi mengembangkan pola komunikasi dengan cara mereka sendiri yang disebut bentuk-bentuk prabicara (menangis, mengoceh, isyarat dan pengungkapan emosi). Jika bentuk komunikasi prabicara ternyata menjadi pengganti bicara dan ternyata memuaskan, maka motivasi bayi/anak kecil untuk belajar bicara menjadi menurun.
Setidaknya ada
tiga tugas yang cukup sulit dalam belajar berbicara pada bayi. Bayi belajar
mengucapkan kata-kata, menggunakan kosa kata dan menghubungkan artinya agar
dapat menyampaikan maksudnya kepada orang lain, kemudian menggabungkan kata-kata
menjadi kalimat yang dimengerti orang lain.
Ada beberapa tugas yang terlibat dalam belajar bicara
Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata dengan coba-coba dengan meniru orang dewasa. Banyak kata yang kurang berarti sampai dengan usia 18 bulan, tapi setelah itu akan terlihat perkembangan yang mencolok.
Kosa kata
Kosa kata ini meningkat dengan bertamabahnya usia. Pertama diawali
dengan nama orang dan benda, kemudian kata kerja.
Kalimat
Kalimat bayi yang pertama muncul biasa terjadi diantara usia 12 dan 18 bulan, yang terdiri satu kata dan disertai isyara
Kalimat
Kalimat bayi yang pertama muncul biasa terjadi diantara usia 12 dan 18 bulan, yang terdiri satu kata dan disertai isyara
2. Pola
Emosi Pada Bayi
Pola emosi pada bayi didominasi dengan emosi menyenangkan dan emosi
yang tidak menyenangkan. Bayi yang mendapat perawatan fisik yang memadai,
mendapatkan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya akan menunjukkan emosi
senang. Sedangkan kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukkan emosi tidak
senang, sering menangis karena marah atau takut, dalam kondisi tertentu
menjadikan bayi tidak bahagia atau bahkan sakit-sakitan. Kondisi yang demikian
juga mempengaruhi kebahagiaan orangtua atau orang-orang di sekitarnya. Dalam
kondisi tertentu, orangtua menjadi tidak sabar, merasa proses merawat bayi
menjadi beban bagi mereka, reaksi emosi tidak senang atau tidak sabar dari
orangtua ini selanjutnya juga berpengaruh terhadap emosi bayi.
3. Perkembangan
Bermain
Ada beberapa pola bermain yang umum dari masa bayi:
a. Sensomotorik,
merupakan bentuk permainan yang paling awal yaitu dengan gerakan mengangkat
tubuh, menendang, bergoyang-goyang, menggerakkan jari jemari, berceloteh dan
berguling.
b.
Menjelajah, baik dengan menjelajahi bagian-bagian tubuhnya maupun
benda-benda yang ada di sekitarnya.
c.
Meniru,
menginjak tahun kedua bayi mulai meniru gerakan-gerakan orang di sekitarnya
seperti membaca, menyapu, dll.
d.
Berpura-pura, pada tahun kedua bayi memberikan sifat hidup pada
bendakesayangan dan mainannya.
e.
Permainan, sebelum berusia satu tahun bayi sudah menyukai permainan
sembunyisembunyian, ciluk-ba, dsb., yang dilakukan dengan orang dewasa atau
kakakkakaknya.
f.
Hiburan, bayi
senang diceritai, dinyanyikan dan dibacakan dongeng.
4. Kebahagiaan
dalam Masa Bayi
Tahun pertama kehidupan dipandang sebagai masa yang paling bahagia
sepanjang rentang kehidupan. Hal ini disebabkan ketergantungan bayi menarik
perhatian anak yang lebih besar, ibu atau orang dewasa tertarik menggendong
atau memenuhi segala kebutuhannya, bahkan membiarkannya menangis atau beberapa
perilaku mengganggu lainnya. Ada beberapa sebab-sebab ketidakbahagiaan selama
masa bayi, misalnya kesehatan yang buruk (membuat bayi rewel dan mudah marah),
tumbuhnya gigi (rasa tidak enak atau kadang-kadang rasa sakit menyebabkan anak
rewel dan mudah marah), keinginan mandiri (dengan menolak bantuan orang lain
atau bahkan mogok), kecewa akan peran orangtua, permulaan disiplin,
penganiayaan anak, dan meningkatnya kebencian antarsaudara (sibling rivalry).[6]
5. Perkembangan
Sosialisasi
Pengalaman
sosial pada masa ini banyak mempengaruhi pola hubungan sosial dan pola perilaku
di masa depan. Hanya ada sedikit bukti bahwa sikap sosial dan antisosial
merupakan sikap bawaan. Bahkan seseorang menjadi introvert atau ekstrovert
lebih banyak dipengaruhi pengalaman-pengalamam sosial awal, dimana ha lini
banyak terjadi dalam rumah. Alasan lain mengapa dasar-dasar sosial pada masa ini
penting adalah sekali terbentuk cenderung akan menetap pada masa-masa
berikutnya. Bayi yang banyak menangis cenderung menjadi anak yang agresif atau
mencari perhatian. Sebaliknya bayi yang ramah dan bahagia biasanya memiliki
penyesuaian sosial yang lebih baik pada masa besarnya nanti. Perlu dicatat
bahwa mungkin saja dilakukan perubahan, tetapi tidaklah mudah mengadakan
perubahan pada pola perilaku yang sudah menetap.
Reaksi sosial kepada orang dewasa (Hurlock, 1980)
2-3
bulan: mampu membedakan manusia dan benda mati, tahu bahwa manusialah yang
memenuhi segala kebutuhannya, tidak suka ditinggal sendiri, tidak menunjukkan
rasa suka terhadap satu orang tertentu.
4-5
bulan: bayi suka digendong oleh siapa saja, memberi reaksi yang berbeda
terhadap wajah yang tersenyum, suara yang ramah, atau suara yang menunjukkan
kemarahan.
6-7
bulan: mampu membedakan “teman” dan “orang asing” sehingga menunjukkan reaksi
tersenyum kepada teman, dan menunjukkan rasa takut kepada orang asing.Sudah ada
keterikatan yang kuat terhadap ibu atau pengganti ibu.
8-9
bulan: mencoba meniru kata-kata, isyarat atau gerakan sederhana dari orang
lain.
12
bulan: bayi bereaksi terhadap larangan.
16-18
bulan: muncul negativisme dalam bentuk keras kepala dan tidak mau mengikuti
permintaan atau perintah orang dewasa, bisa berupa perilaku menarik diri atau
ledakan amarah.
22-24
bulan: mulai bekerjasama dalam kegiatan rutin seperti makan, berpakaian dan
mandi.
Reaksi sosial terhadap bayi lain
4-5
bulan: menarik perhatian bayi lain dengan menggerakkan badan, bermain ludah,
menendang atau tertawa.
6-7
bulan: tersenyum pada bayi lain dan menunjukkan minat pada tangisan bayi lain.
9-13
bulan: mencoba memegang pakaian dan rambut bayi lain, mencoba bekerjasama dalam
bermain, tetapi bingung jika mainannya diambil bayi lain.
18-24
bulan: berminat bermain dengan bayi lain, menggunakan mainan untuk membentuk
hubungan sosial.[7]
E.
Pengertian Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal
Masa kanak-kanak awal merupakan periode perkembangan yang terjadi
mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atua 6 tahun; kadang periode ini
disebut tahun-tahun prasekolah. Selama waktu tersebut, anak kecil belajar
menjadi mandiri dan merawat diri sendiri, mereka mengembangkan keterampilan
kesiapan sekolah (mengikuti perintah, mengenali huruf), dan mereka menghabiskan
berjam-jam untuk bermain dengan teman sebaya. Kelas satu sekolah dasar biasanya
menandai akhir periode ini.[8]
Pada masa ini, pertumbuhan fisik berjalan terus. Pertumbuhan tidak
sama dengan bertambahnyabesra tubuh secara beraturan, melainkan suatu
penambahan yang serasi, sehingga anak merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Perkembangan gerakan berubah menjadi lebih luwes. Kemampuan berbicara bertambah
maju dan perbendaharaan kata bertambah banyak. Anak sudah bisa berjalan dan
berbicraa, maka lingkungan sosial bertambah luas karena ia bermain dengan
teman-teman diluar lingkungan keluarganya. Pada masa anak, terlihat arah
perkembangan dari suatu otonomi keinisiatif, timbul keinginan-keinginan baru. Pada
akhir masa ank, ia sudah mulai mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri.
Belajar memakai tanagn kanan, melalui latihan-latihan sudah dimulai pada masa
bayi dan diteruskan pada masa pra sekolah sampai bisa menulis dengan tangan
kanan. Perkembangan motorik dam ketermpilan lainnya diperoleh melalui proses
kematangan dan latihan. Tanpa belajar dan latihan mempergunakan ketermpilannya
maka perkembanagnnya tidak akan mencapai kemajuan.[9]
F.
Perkembangan Fisik Masa Kanak-kanak Awal
Pada masa perkembangan fisik ini, proporsi tubuh anak berubah
secara dramatis, seperti pada usia tiga tahun, rata-rata tinggi anak sekitar
80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13 kg. Adapun pada usia lima tahun tinggi anak
mencapai 100-110 cm, pertumbuhan otak pada usia ini sudah mencapai 75% dari
orang dewasa, sedangkan pada umur enam tahun mencapai 90%.[10]Perbandingan
tubuh Postur tubuh berubah dari penampilan postur tubuh bayi menjadi, wajah
kecil dengan dagu lebih jelas, leher lebuh panjang, bentuk tubuh kerucut, perut
rata, dada sudah mulai bidang dan rata, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan
kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar. Perbedaan
postur tubuh pada masa kanak-kanak lebih jelas; ada yang gemuk lembek (endomorfik),
ada yang kuat dan berotot (mesomorfik), dan relatif kurus (ektomorfik). Tulang dan otot Tingkat pengerasan otot
bervariasi pada bagian-bagian tubuh sesuai hukum perkembangan otot. Otot
menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat sehingga anak terlihat lebih
kurus tetapi berat badan bertambah. Lemak Anak-anak yang cenderug endomorfik
lebih banyak jaringan lemaknya daripada otot. Anak yang cenderung mesomorfik
lebih cenderung lebih banyak jaringan otot daripada lemak. Dan yang tubuh
cenderung ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan
lemaknya. Gigi Selama empat sampai enam bulan pertama dari masa kanak-kanak,
empat gigi geraham terakhir muncul, diikuti gigi bayi tanggal dan gigi permanen
tumbuh. Yang pertama tanggal adalah gigi bayi yang pertama tumbuh yaitu gigi
seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi mempunyai
satu atau dua gigi tetap didepan dan mempunyai beberapa celah untuk
memungkinkan gigi akan muncul.[11]
Adapun
perkembangan motorik masa kanak-kanak awal mencangkup motorik kasar dan motorik halus. Motorik
kasar diperlukan untuk keterampialn menggerakkan dan menyeimbangkan tubuh. Pada
usia ini anak masih menyukai gerakan-gerakan sederhana seperti melompat,
meloncat dan berlari. Sedangkan motorik halus meliputi perkembangan otot halus
dan fungsinya. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian tubuh
yang lebih spesifik; seperti menulis, melipat, merangkai, mengancingkan baju,
menggunting dan sebagainya.[12]
G.
Perkembangan
Psikis Masa Kanak-kanak Awal
Adapun perkembangan psikis masa
kanak-kanak awal adalah sebagai berikut:
1.
Kemampuan berbicara
Awal masa kanak-kanak merupakan saat
dimana penguasaan tugas pokok dalam belajar berkembang pesat, yaitu menambah
kosa kata, menguasai pengucapan kata-kata, dan menggabungkan kata-kata menjadi
kalimat. Dalam penguasaan pengucapan kata-kata, anak-anak masih sulit
mengucapkan huruf z, w, d, s, g, r, k dan kombinasi huruf seperti st, str, dr,
fl. Anak usia dua tahun sudah mulai bisa membentuk kalimat sederhana yang
terdiri dari dua kata benda. Anak tiga tahun sudah mampu membentuk kalimat yang
terdiri dari enam sampai delapan kata.
2.
Perkembangan
sosialisasi
SosialisasipadaAwalMasaKanak-kanak
Masa ini disebut sebagai masa prakelompok, dimana dasar sosial diletakkan dengan semakin meningkatnya hubungan anak dengan teman-teman sebayanya. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia daripada dengan benda akan mengembangkan pola hubungan sosial yang lebih baik di masa depan, dan biasanya menjadi lebih populer daripada anak yang interaksi sosialnya terbatas. Pada masa ini umumnya anak lebih menyukai berteman dengan sesama jenis kelamin daripada dengan lawan jenis. Pada usia 2-3 tahun anak bermain dengan teman-temannya tetapi bermain sendiri, yang dikenal dengan bermain sejajar (Havighurst, 1980). Kadang kalaupun terjadi kontak, lebih cenderung pada perkelahian daripada kerjasama. Selanjutnya anak bermain asosiatif, yaitu anak terlibat dalam kegiatan yang menyerupai permainan anak lain. Semakin meningkat kontak sosial, anak dapat bermain kooperatif dimana masing masing anggota kelompok salingberinteraksi.[13]
Masa ini disebut sebagai masa prakelompok, dimana dasar sosial diletakkan dengan semakin meningkatnya hubungan anak dengan teman-teman sebayanya. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia daripada dengan benda akan mengembangkan pola hubungan sosial yang lebih baik di masa depan, dan biasanya menjadi lebih populer daripada anak yang interaksi sosialnya terbatas. Pada masa ini umumnya anak lebih menyukai berteman dengan sesama jenis kelamin daripada dengan lawan jenis. Pada usia 2-3 tahun anak bermain dengan teman-temannya tetapi bermain sendiri, yang dikenal dengan bermain sejajar (Havighurst, 1980). Kadang kalaupun terjadi kontak, lebih cenderung pada perkelahian daripada kerjasama. Selanjutnya anak bermain asosiatif, yaitu anak terlibat dalam kegiatan yang menyerupai permainan anak lain. Semakin meningkat kontak sosial, anak dapat bermain kooperatif dimana masing masing anggota kelompok salingberinteraksi.[13]
3. Perkembangan bermain
Permainan tidak bisa dipisahkan dari
dunia anak. Dan merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama
masa ini. Bentuk-bentuk permainan yang biasa dilakukan anak pada periode ini
adalah :
a. Memasuki tahun kedua, anak suka bermain sendirian
b. Akhir tahun ketiga, anak mulai bermain dengan anak
lain
c. Pada tahun keempat, anak-anak cenderung bermain pada
kelompok khusus dalam permainan imajinatif dan bangunan
d.
Pada usia kelima, anak menyukai permainan yang
memungkinkan untuk saling mengungguli
4.
Perkembangan
emosi
Emosi yang meninggi pada awal masa
kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan
iri hati yang tidak masuk akal. Penyebab emosi ini adalah akibat lamanya
bermain, tidak mau tidur siang, dan makan terlalu sedikit. Di antara beberapa
faktor yang mempengaruhi antara lain ; kecerdasan, anak yang cerdas lebih aktif
dalam menjelajahi lingkungannya dan lebih banyak bertanya daripada anak yang
kecerdasannya lebih rendah. Perbedaan seks, dalam emosi terutama karena tekanan
sosial untuk mengungkapkan emosi sesuai dengan kelompoknya. Besarnya keluarga
juga sangat mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati.
Lingkungan sosial rumah memainkan peranan yang penting dalam menimbulkan sering
dan kuatnya rasa marah anak-anak, misalnya bila ada tamu di rumah. Jenis
disiplin dan metode latihan anak juga mempengaruhi frekuensi dan intensitas
ledakan amarah anak. Semakin orang tua otoriter, semakin besar kemungkinan anak
bereaksi dengan amarah.Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak adalah,
Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, dan Kasih sayang.[14]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan adalah perubahan yang
bersifat kualitatif daripada fungsi-fungsi.dikatakan sebagai perubahan
fungsi-fungsi karena perubahan ini disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan
material yang memungkinkan adanya fungsi itu.
Masa
bayi adalah periode perkembangan yang terus terjadi dari lahir sampai sekitar
usia 18 hingga 24 bulan perkembangan fisik bayi pada tahun pertama
kelahiran,berlangsung secara cepat. Sampai dengan umur satu tahun anak-anak
yang sehat dan cukup gizi mengalami kenaikan panjang badan sebesar 50% dan berat
badan hampir 200%. Sejak kelahiran sampai enam bulan pertama laju pertumbuhan
lebih cepat dibandingkan masa selanjutnya sedangkan pertumbuhan psikis bayi
ditandai dengan berusaha menirukan ucapan ibunya, emosinya cenderung takut
untuk ditinggal ibunya dan lain sebagainya.
Masa
kanak-kanak awal merupakan periode perkembangan yang terjadi mulai akhir masa
bayi hingga sekitar usia 5 atua 6 tahun. Pada masa perkembangan fisik ini,
proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, seperti pada usia tiga tahun, rata-rata
tinggi anak sekitar 80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13 kg. Adapun pada usia
lima tahun tinggi anak mencapai 100-110 cm, pertumbuhan otak pada usia ini
sudah mencapai 75% dari orang dewasa, sedangkan pada umur enam tahun mencapai
90%.Sedangkan perkembangan psikis masa kanak-kanak ditamdai dengan sudah lancarnya
berbicara, lebih senang bermain dengan teman sebayanya, lebih cenderung emosi,
dan memulai belajar untuk mandiri seperti makan sendiri.
[1]Ahmad Susanto,Perkembangan
Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2011), hal19-20
[2]John W. Santrock,
Perkembangan Anak,(Jakarta: Erlangga,2007), hal 19
[3]Mansur, Pendidikan
Anak Usia Dini Dalam Islam,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal 25
[4]Agus Sujanto, Psikologi
Perkembangan,(Surabaya: Aksara Baru, 1984), hal 8-9
[5]Paul Henry Mussen,
John Janeway Conger, Jerome Kagan,Perkembangan dan Kepribadian Anak,(Jakarta:
Erlangga, 1998), hal 75-79
[6]Febri, “Perkembangan
Bayi dan Balita Secara Psikis”, artikel ini diakses pada tanggal 5 april 2013
dari http://bidanshop.blogspot.com
[7]Elizabeth B.
Hurlock,Perkembangan Anak, ( Jakarta: Erlangga, ), hal 259-260
[8]John W.
Santrok,Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal19-20
[9] Singgih d.
Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak,Remaja dan Keluarga, (Jakarta: Gunung Mulia,
2001), hal 8-9
[10] Ahmad Susanto,
Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2011), hal
33
[11] Djavanesia, “Awal
Masa Kanak-Kanak”, artikel ini diakses pada tanggal 5 april 2013 dari
http://djavanesia.wordpress.com
[12] Mansur, Pendidikan
Anak Usia Dini Dalam Islam,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal 23
[13] Djavanesia, “Awal
Masa Kanak-Kanak”, artikel ini diakses pada tanggal 5 april 2013 dari
http://djavanesia.wordpress.com
[14] Mahmud, “Masa
Kanak-kanak Awal(Perkembangan Psikososial)”, artikel ini diakses pada tanggal 5
april 2013 dari http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com
Posting Komentar